Jumat, 01 November 2013

Penjelasan Pixel, 2D dan 3D

Pengertian Pixel
Kata “pixel” pertama kali diterbitkan pada tahun 1965 oleh Frederic C. Billingsley dari JPL, untuk menggambarkan unsur-unsur gambar gambar video dari pesawat antariksa ke Bulan dan Mars  Namun, Billingsley tidak mendapatkan istilah itu sendiri, sebaliknya ia mendapat kata “pixel” dari Keith E. McFarland, di Divisi Link dari Presisi Umum di Palo Alto, yang tidak tahu dari mana kata berasal. McFarland hanya mengatakan itu “digunakan pada waktu itu” (sekitar tahun 1963). Pixel merupakan sebuah unsur gambar atau representasi sebuah titik terkecil dalam sebuah gambar grafis yang dihitung per inci. Pixel sendiri berasal dari kata akronim inggris, yaitu Picture Element, yang kemudian disingkat menjadi PIXEL. Pada ujung tertinggi resolusi, mesin cetak gambar berwarna dapat menghasilkan cetakan yang memiliki lebih dari 2.500 titik per inci, dengan pilihan 600 juta warna lebih untuk setiap inci. Dalam istilah komputer adalah, berarti satu inci persegi yang bisa ditampilkan pada tingkat resolusi tersebut sepadan dengan 150 juta bit informasi.
Semakin banyak piksel yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah citra, semakin dekat hasilnya bisa menyerupai aslinya. Jumlah piksel dalam gambar kadang-kadang disebut resolusi, meskipun resolusi memiliki definisi yang lebih spesifik. Jumlah pixel dapat dinyatakan sebagai angka tunggal, seperti dalam kamera “tiga-megapixel” digital, yang memiliki tiga juta piksel nominal, atau sebagai sepasang angka, seperti dalam “640 x 480 layar”, yang memiliki 640 pixel dari sisi ke sisi dan 480 dari atas ke bawah (seperti dalam layar VGA), dan karena itu memiliki jumlah 640 × 480 = 307.200 piksel atau 0,3 megapixel.

Penjelasan Tentang 2D & 3D
Grafik komputer 2D; merupakan bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. Grafik 2 Dimensi menggunakan teknik penggambaran dimana memiliki patokan titik koordinat sumbu x (datar) dan sumbu y (tegak).

Grafik komputer 3D merupakan bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. perbedaan dengan grafik 2D pada pemodelan 3D memiliki 3 titik kordinat yakni titik x, y, dan z. Representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Tiga Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card (link). pemodelan ini juga berfungsi untuk menampilkan efek realistis pada video maupun game.

2D dan 3D dalam komputer grafik
a. grafik komputer 2D
Grafik komputer 2D adalah sebuah generasi gambar digital berbasis komputer, yang banyak mengambil objek-objek dua dimensi (2D). Model Grafik 2D merupakan kombinasi dari model geometri (juga disebut sebagai grafik vektor), gambar digital (raster graphics), fungsi matematika, dan sebagainya.  Model yang menggunakan 2D tidak mendukung fenomena 3 dimensi. akan tetapi dapat membuat layer yang ditumpuk dalam urutan tertentu berdasarkan kedalaman/jarak tertentu. Mereka juga digunakan pada beberapa video dan games sederhana seperti solitaire, chess, atau mahjong.

b. grafik Komputer 3D
Grafik 3D merupakan perkembangan dari grafik 2D. Didalam grafika komputer, 3D merupakan bentuk grafik yang menggunakan representasi data geometri tiga dimensi. Suatu objek rangka 3D apabila disinari dari arah tertentu akan membentuk bayangan pada permukaan gambar. Proses pembuatan grafik komputer 3D dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu 3D modeling yang mendeskripsikan bentuk dari sebuah objek, layout dan animation yang mendeskripsikan gerakan dan tata letak sebuah objek, dan 3D rendering yang memproduksi image dari objek tersebut.


Jadi, perbedaan antara grafik 3D dan 2D secara umum terletak pada komposisi objeknya. Pada bidang Cartesian, grafik 2D hanya memiliki sumbu X dan Y, sedangkan grafik 3D memiliki axis X, Y, dan Z. Dimana hal ini membuat objek grafik 3D memiliki volume atau memiliki isi. Sehingga objek 3D dapat dilihat dari berbagai macam sudut. Sedangkan Grafik 2D hanya memiliki satu sudut pandang saja, yaitu sisi yang sejajar dengan posisi si penglihat. Oleh sebab itu kita tidak dapat melihat bagian belakang maupun samping sebuah objek 2D.
Contoh penggunaan grafik 2D misalnya pada typhography, cartography, menggambar teknik, periklanan, dll. Sedangkan contoh objek 3D misalkan benda-benda yang ada di sekitar kita. Contoh lain yang paling sering menggunakan grafik 2D dan 3D adalah pembuatan animasi dan game seperti yang telah dijelaskan diatas.